XOXO

Daisypath Anniversary tickers

Jumat, 27 April 2012

MAMAH

      Aku menikahi seorang pria cerdas dan baik, dia adalah temen sekantor ku. Dia itu bener-bener tipe pria ideal yang di jadikan suami. Selain mapan dan bertanggung jawab dia juga humoris. Kami tinggal di rumah dinas, suamiku juga di kabarkan akan naik jabatan. Aku tidak pernah habis bersyukur atas kebahagian yang di berikan Allah, aku semakin bersyukur ketika tiga bulan pernikahan kami aku dinyatakan hamil 4 minggu. Kebahagiaan ku bener-bener lengkap.

      Berantem adalah hal yang wajar, hal itu juga sering kami lakukan. Ini karena sifat ku yang agak keras kepala, dan selalu mau menang sendiri. Aku kadang-kadang kagum ama sifat suami ku yang tenang tapi kalau aku agak keterlaluan dia juga bisa keras. Kehamilan ku semakin besar, kadang ada rasa khawatir tapi suami ku selalu bisa menghilangkan ke khawatiran ku. Tidak sabar rasanya ingin menjadi seorang Ibu, ah nak semoga kamu tidak merepotkan mamah ya dan semoga kamu sepintar Ayah mu.

      Kugy baru meniup lilinya yang ke satu kemarin. Tidak terasa pertumbuhnya secepat ini, biarpun kami berdua bekerja, kami tidak pernah ketinggalan dengan perkembangan Kugy. Bagaimana dia tengkurap, merangkak, makan dan jalan untuk pertama kali. Kadang merasa bersalah meninggalkan Kugy dengan neneknya tapi yang kami lakukan ini juga untuk Kugy, maaf kan Mama y nak.

      Kugy sekarang berumur dua tahun, seperti kata orang banyak, dia adalah batita yang cantik. Aku agak keras mendidiknya agar dia menjadi gadis yang kuat, kuat menghadapi hidup. Tapi apa daya cara mendidik ku tidak di dukung oleh suami ku, bahkan suamiku selalu menjadi tempat berlindung Kugy jika aku memarahinya.

     Di ulang tahunnya yang ketiga Kugy menyanyikan lagu balonku dengan lantang, dia memang cerdas seperti Ayahnya. Di umur ini dia sudah hapal banyak lagu anak-anak, bahkan hitungan 1 s.d 10 sudah bisa, dan sekarang dia sedang mengenal huruf. Sebenarnya aku berencana untuk memasukkan dia ke TK pada usia ini tapi suami ku melarangnya, dia ingin Kugy menikmati masa bermainnya. Ya sudahlah aku tidak terlalu memaksa, tapi aku akan tetap mengajarkan huruf atau menulis, mungkin.

      Hari ini aku pulang cepat, karena kebetulan tidak ada pekerjaan dan bos sedang dinas ke Jakarta. Aku pulang naik taksi karena suami tidak bisa mengantar, sedang rapat katanya. Ketika sampai di rumah aku di sambut dengan senyuman Kugy dan pelukan dari dia, seakan kepulangan ku yang cepat ini kejutan yang membahagiakan dia. Dengan di bantu mamah ku, aku memandikan Kugy dan memberinya makan sore. Ah seandainya aku bisa melakukan setiap hari.

      Kugy bermain di halaman rumah, karena Kugy melihat ada kucing yang sedang tidur di halaman. Kugy sangat menyukai kucing. Ketika ku lihat dia sedang tertawa-tawa mengelus bulu kucing, seketika HP ku berbunyi, aku ingin mengacuhkannya tapi takut itu telpon penting  jadi dengan penuh keengganan terpaksa aku ke kamar untuk mengambilnya. Di kamar belum sempat aku mengangkat HP, aku mendengar suara motor yang sangat kencang dan di susul dengan suara benturan yang sangat keras dan dekat. Perasaan aku tidak enak, apalagi ketika mamah ku berteriak histeris. Aku segera berlari keluar kamar dan melihat di jalan ada sesosok anak kecil terbujur kaku penuh darah. Yah itu Kugy. Aku teriak dan semuanya gelap.

      Aku tersadar ketika sebuah tangan mengelus rambutku, yah itu mamah ku. Sayup-sayup terdengar suara orang melafalkan ayat al-quran. Aku segera berlari mencari Kugy dan menuju ke arah ruang tamu. Ku lihat tubuh kecil nya sudah terbungkus kain kafan. Aku berteriak, aku menangis aku tidak rela Kugy meninggalkan aku dan suamiku secepat itu. Apakah suami ku sudah di kabari, dan mamah ku berkata telponnya tidak dianggkat. Dan aku hanya bisa terduduk di sebelah tubuh Kugy. Kemana kamu, aku tidak kuat menghadapi ini sendirian.

     Sejam kemudian aku melihat sosok suami ku, berantakan. Aku hanya menatapnya sambil memeluk Kugy seakan tidak mau membiarkan dia pergi. Syukur kamu datang, aku bener-bener tidak kuat menghadapi ini sendirian, aku butuh kamu untuk melepaskan sumber kebahagiaan kita yang lenyap begitu cepat.

    Sudah sebulan Kugy pergi, suara tawa nya masih tergiang di kepala ku. Kenangan dengan Kugy seperti film yang sedang di putar di ingatan ku. Suara decitan motor dan suara benturan serta tubuh Kugy yang kaku masih jadi mimpi buruk ku. Maafkan mamah nak tidak menjaga mu, sehingga kamu lari ke jalan mengejar kucing dan tertabrak motor. Ini semua salah mamah. Mamah memang orang tua yang tidak benar.

     Sekarang aku di rawat di rumah sakit, trauma berat kata Dokter. Ini semua gara-gara aku masih menyalahkan diri sendiri akibat kematian Kugy. Anak kami yang lucu. Suami ku setiap hari bolak-balik ke Rumah Sakit hanya untuk merawatku, sudah ku bilang dia benar-benar suami yang bertanggung jawabkan. Sekarang aku merasa bersalah dengan suami ku. Aku harus sembuh dan membangun kehidupan kami lagi. Maaf kan aku. aku sadar ini semua jalan Allah. Kugy di panggil pasti ada tujuan yang lain. Maaf kan mamah nak, mamah rela kamu pergi. Doa kan mamah ya nak agar selalu bahagia dengan Ayah mu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.