XOXO

Daisypath Anniversary tickers

Selasa, 27 Desember 2011

MALAM

Bila malam hari

Panggil lah aku si cengeng
Karena aku selalu menangis tanpa suara di malam hari
Di antara bantal-bantal yg selalu memendam tangis ku
Di sela-sela deru AC tua yg selalu mengiringi isakku

Panggil lah aku si rapuh
Karena aku selalu merasa lemah tak berpenopang di malam hari
Di antara tumpukan komik berserakan yg selalu ku timpa
Di sela-sela lilitan selimut usang bercorak kembang yg selalu menutupi tubuh rapuh ku

Panggilah aku si pemurung
Karena aku selalu berdiam diri berpikir tentang kisah sedih hidupku di malam hari
Di antara tivi yg tidak menyala dan dinding dingin yg selalu ku sandari
Di sela-sela guling empuk yg selalu mengganjal kepalaku

Bila pagi hari

Kau boleh memanggil ku si ceria
Kau boleh memanggil ku si mandiri
Kau boleh memanggil ku si periang
Karena pagi hari aku adalah orang yang berbeda
Bukan topeng ataupun sandiwara semata
Itu hanya sisi pribadi ku yg lain

26-12-2011

09.00 am

Aku memutuskan untuk bangun, mengumpulkan nyawa dan tersadar bukan kah hari ini aku ada janji dengan seseorang yang spesial. Yah aku menantikan hari ini.

11.00 am

Tidak ada tanda-tanda kabar dari mu, apakah kamu masih tertidur, mungkin. Atau kamu sedang menyelesaikan tugas upik abu mu, mungkin juga. Biarlah aku tunggu kabar darimu.

11.15 am

Keluarga ku pergi, aku menolak ajakan mereka, seakan takut tiba-tiba kamu mengabari akan pergi dengan ku siang ini.

11.30 am

Telpon ku berbunyi. Ku segera melihatnya. Nomor baru dan ternyata buka kamu, setengah kecewa aku menjawabnya. Ternyata hanya temen kantor yg mw mengabarkan klo dia lagi lembur. Ini kan lagi cuti bersama. Menyebalkan bukan.

12.00

Aku menunggu dan mengantuk. Tertidur.

12.30  pm

Segera bangun dan mandi. Kabar dari mu g kunjung datang juga. Berkali-kali ku cek hasilnya nihil. Apakah kamu lg mengetest ku?, apakah kamu ingin aku yg mengabarin duluan?, apakah ini hanya permainan yg sedang kamu mainkan?. Klo iya mari kita bermain.

01.00 pm

Komik sudah habis ku baca, yg tersisa hanya conan dan buku “my stupid boss” yg baru ku beli. Mendingan aku nonton dvd aja.

01.53 pm

Whatsapp ku berbunyi, ternyata kabar dari mu. Tapi kamu hanya bercerita ttg burung yg mati di depan kamar mu, buku raditya yg baru, betapa kamu mengagumi dee lestari dan cucian kamu yg menumpuk. Mana kabar yg aku tunggu..

04.14 pm

Kamu mulai bertanya apakah hari ini jadi atau tidak. Hei aku sudah lelah menunggu kabar itu tw, saking lelahnya aku sudah tidak mood lagi.

04.15 – 05.34 pm

Hanya ada obrolan yg muter-muter g jelas, apakah kita sedang ber argumen?

05.37 pm

Sepertinya kamu marah ama aku, hobi aku selalu bikin kamu marah y? Berapa kali aku udah bikin situasi kaya gini? Dan kadang ini bikin aku takut sendiri.

05.42 pm

Aku minta maaf, aku memang menyebalkan bukan?

05.43 pm

Kamu hanya berkata tentang perahu yg semakin membuat aku merasa bersalah

06.00 pm

Aku bingung harus berkata apa. Aku mulai berasumsi yg aneh-aneh, kebiasaan buruk yg selalu kamu katakan agar segera dihilangkan.

06.30 pm

Hening

08.30 pm

Masih hening, aku gelisah.

10.30 pm

Sesi curhat di mulai, nila menyarankan untuk aku mulai duluan. Masa aku lagi..

11.00 pm

Nangis bombay di mulai. Hei kamu, 4 bulan pacaran tapi kamu udah membuang berapa liter air mata ku ha?!. Berapa stock tisu yg habis gara-gara kamu?

11.26 pm

Baiklah aku ngalah. Aku akan mulai duluan. Siapin mental buat adu argumen.

12.23 am

Masalah selesai. Mungkin. Tapi sepertinya iya.

Senin, 19 Desember 2011

ORANG GILA

Seorang pria tua
duduk di tepi jalan
tanpa peduli lingkungan sekitar
kumuh, kumel dan tidak terawat
rambut gimbal mu yg panjang
menyapu trotoar
siapakah kamu pak?
Dimana keluarga mu?

SMA dan kuliah kutempuh
kau tetap diam di tempat
ketika kamu tidak ada
tanpa sadar mata ku mencari
dan kamu masih di jalan itu
cuma berpindah tempat

Tanpa terasa 7 tahun
aku selalu melihat mu
dan kamu tidak bertambah tua
apakah kamu mengenal waktu?
Apakah waktu berhenti untuk mu?
Atau waktu berjalan cepat untukku?
Tapi tidak untuk mu..

Masih teringat di ingatan ku
ketika terakhir kali nya aku melewati mu
kau berdiri melihat ke jalan
bolehkah kuanggap itu ucapan
salam perpisahan darimu?

setahun berlalu sudah
ketika ku menginjakkan kaki
di jalan banteng
tempat dirimu berada
tapi kau tak tampak
dimanakah dirimu?
Apakah kau sudah bersama keluarga mu?
Atau ...?

Yang bisa kutemui hanyalah pria tua
dengan kantong plastik hitam
berjalan menyusuri trotoar
dan rambutnya terpotong rapi

sekilas aku tidak mengenal mu
tapi aku tau itu kamu pak
biarpun rambut yg setia menemanimu
sudah tidak ada

untuk : orang gila gimbal di jl. Banteng bandung