XOXO

Daisypath Anniversary tickers

Selasa, 21 Februari 2012

Hongkong Hari Ke-1

9 Februari 2012

Yihaaaa akhirnya perjalanan di mulai. Rencana awal, rombongan yang melewati Sekupang akan berkumpul paling lambat jam 07.30 pagi. Kenyataannya gw adalah orang pertama yang dateng di pelabuhan. Tapi gpp sih, mungkin gw yang kepagian, soalnya jam 07.00 Pak Edo udah memaksa berangkat, Mr. Ontime banget lah.

Kabar buruk pun menghampiri. Sabri yang berencana naik kapal Batam Fast jam 08.00 ternyata jam 07.30 masih bercokol di rumah, nunggu jemputan ojek, etdah!!. Dia bakal merusak rundown yang sudah tersusun rapi oleh Nurul.

Akhirnya gw ama rijole aja yg naik Batam Fast, Krisna dan Nurul naik Pacific. Sabri pun naik yang jam 09.30. Perjalanan Batam-Sing cukup lancar, di Migrasi pun sangat lancar. Tidak di persulit. Akhir nya di Singapur bisa berkumpul dengan rombongan yang telah dulu tiba Tika dan Ning serta Nurul dan Krisna. Tidak beberapa lama kemudian Wildan dan Pak Agung pun bergabung. Cekakak-cekikik, poto-poto, sempat di usir ama petugas TKW,  akhirnya pembahasan waktu cek-in yang mepet gara-gara nunggu Sabri pun diangkat. Dan diputuskanlah Gw, Rijole dan Wildan menunggu Sabri di Pelabuhan dan naik taksi ke Bandara, sedangkan Krisna, Tika, Ning, Nurul dan Pak Agung pergi duluan naik MRT.
Tanpa sadar duduk di tempat TKW
15 menit kemudian....

Akhirnya saudara Sabri pun tiba dengan kantong plastik merah kebanggaannya, ternyata yang berisi popmie, nasi lemak serta lauk pauknya. Berasa mw darmawisata. Kita berempat bergegas naik taksi dan cabut ke Bandara Budget Singapore (Bandara Khusus penerbangan berbudget rendah, dalem!). Ternyata rombongan Taksi tiba duluan, dan segera lah mengantri dengan manis di barisan yg udah kaya ular naga panjangnya buat cek-in.
Menunggu artis Batam, Sabri
Setelah cek-in, sempet terjadi perseteruan tentang bagasi dan pasport yg belum di kasih (wildan). Akhirnya rombongan taksi bisa ke Hongkong. b^.^d ..dan kita menunggu rombongan MRT. Tidak lama menunggu mereka pun tiba, sambil bawa bungkusan burger king, ok mereka telat ternyata jajan dulu. Phhfff...(tarik nafas keluarin dari pantat).
Duet maut si Zoey ama Bisma Sm*sh lagi ngantri mw check-in
Mr. Sabri sang terlambat lg poto ama artis
Setelah lolos dari imigrasi serta teh pucuk yg harus di buang dengan ganas nya oleh pihak yg suka meriksa barang, akhirnya “Kami sembilan pendekar naga sakti siapa berangkat ke Hongkong..!!!”
Hongkong Kami Datang, ciatttttt!!!
4 Jam kemudian...

Dari pesawat cuaca terlihat hangat dan bersahabat dengan matahari tersembul malu-malu seakan mengucapkan selamat tinggal untuk hari ini. Ketika pesawat menapakkan kaki di bumi, dingin nya menusuk ke sukma jiwa dan merasuki kalbu. Selamat datang di musim dingin  Hongkong. Dingin Setan!!!..
Baru turun dari pesawat ajah udah kaya di kulkas
Masih malu-malu
Udah mulai malu-maluin
Setelah mengisi berkas migrasi yang ternyata harus diisi manual, serta antrian migrasi yg panjang. Tanpa banyak pertanyaan dari petugas migrasi, akhir nya kita resmi memasuki tanah Hongkong. Yaribaaa..!!!
Konsen nyontek ngisi berkas migrasi, manuaalll boooo..!!
Ketika menunggu rijol dan wildan ambil bagasi, gw ama sabri udah dipertontonkan sepasang remaja yg melakukan aksi cipok-mencipok dengan cueknya. Sabri meradang dengan status jomblo nya, sedangkan gw dengan seksama dan tempo sesingkat-singkat nya mencuri ilmu.

Poto-poto bentar bandara Hongkong, mengaggumi bentar kemegahan karya arsitektur Bandara Hongkong kemudian beli kartu sakti “Octopus” (HKD 150) dan agak lama nyangkut di tempat brosur-brosur dan peta. Akhirnya naik bis juga menuju Tsim Sha Tsui ke Hotel Hongkong (HKD 33).
Gaya-gaya cantik dulu di Bandara
Kartu Octopus HKD 150
Ketika sampai di Tsim Sha Tsui ternyata banyak calo india menawarkan hotel. Sempat bingung, gw liburan ke Hongkong apa India ya. Setelah bertarung ngantri lift yg terbagi ganjil genap, cek-in hotel, serta berantem masalah harta gono-gini pembayaran hotel, akhirnya "sodara-sodara inilah hotel kitaaaaaaaaaaaaa...Ashoka Hotel...!!!!" doewewewenggg!!!
Ini lah Hotel eh Guest House Ashoka Hongkong
Kamar yang menurut gw sebesar kamar di Batam, di paksakan oleh dua kasur double untuk empat orang, 2 meja kecil, dan kamar mandi seadanya. Dan itu kamar di paksakan lagi oleh kehadiran 5 orang gadis cantik yang setengah nya berbadan agak montok. Mau napas pake gaya poco-poco aja susah. Barang terpaksa berdiam di bawah kasur. Penjara berfasilitas wifi nih.
Versi bagus nya dengan efek terlihat besar padahal...
Mandi sudah g bisa pk adegan salto dan poco-poco
Ok gw ngambek dapat fasilitas ky gitu, jiwa backpacker gw menguap. Dengan sedikit memaksa agar Rijole buka kamar lagi buat gw. Rijole berusaha bwt nyari kamar lagi, tapi bwt malam ini ngga ada, dia bilang akan coba lagi besok. Baiklah.

Masih ingat makanan Sabri yang sempet kita hina dina, ternyata itu bagaikan mata air di padang pasir. Dengan keadaan dingin, serta perut lapar, akhirnya dengan ganas makanan sabri kita makan, padahal itu hanyalah nasi dingin dan orak-arik tempe, tapi nikmat nya “Numero Uno”.

Setelah beristirahat sebentar, kita sedikit melihat kehidupan malam di Hongkong, dengan menjelajahi Avenue Star. View nya bagus, terdiri dari gedung-gedung tinggi yang memiliki lampu berwarna-warni di seberang laut. Tapi yang lebih bagus, ya angin nya. Berhubung Avenue Stars itu ada di pinggir laut, jadi angin nya segede bagong, dingin lagi. Foto-foto bentar, yang g kuat mental langsung cabut mencari makanan atau minuman hangat. Salut buat Wildan dan Krisna yang ngebet banget poto-poto lama di sana.
Poto di depan GH Ashoka
Wah lampunya bagus...ndesooo!!
Top model Amerika, Amerini terserah bebas...
Model bagus menghasilkan poto yg bagus juga
Artis Hongkong???!!!
Supri, Ngatimin, Bella dan Paijo
Avenue of stars


Akhir nya kehidupan malam ini di akhiri dengan menyeruput teh anget di Mc’cafe serta setangkub Burger pengganjel perut. Setelah kenyang dan hangat kita kembali ke hotel. Bersiap untuk perjalanan esok hari
Ngeliatin Rijol makan burger...
Maaf mas, dilarang tidur di sini yah
Subeni dan Romlah
Liat deh wajah gw angker banget yah, kecapean
Gaya terakhir dengan sisa-sisa tenaga
NB : Tidur berlima kaya sarden, suara Krisna yg ngorok dengan merdu, suasana baru, cuaca dingin dan tidak bebas nya badan bergerak. Gw semaleman g bisa tidur. Mama...

--------------------------------------------Sekian Hari pertama---------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.