XOXO

Daisypath Anniversary tickers

Senin, 25 Januari 2010

Koma


seakan kurang kencang aku menambah kecepatan motor matic biru ku menjadi 100km/jam, dan akumencoba menghilangkan semua beban di pundak, beban yang aku rasa terlalu berat untuk dipikul. Tiba-tibasebuah hentakan keras membuat pandangan ku gelap dan aku tersadar semua sudah tidak sama lagi. Akuterdiam dengan motor tetap berjalan, lambat, mencoba mengenali dimana aku berada, ya aku masih berada dijembatan sei-ladi dengan motor yang bergerak pelan tidak kencang seperti tadi. Aku kemudian menghentikandipinggir jembatan mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Aku terdiam lagi. Semua berubah, tidaksama. Pohon, air, jalan, bahkan motornya pun berubah menjadi abu-abu, semua abu-abu. Bahkan tidak adasatu mobil atau motor yang melintasi jembatan ini. Aku menunggu dan menunggu tetap tidak ada, aneh. Akumencoba mencari suara, sepi, bahkan suara angin pun tidak terdengar. Dan rasa takut pun mulai menjalarke tubuh ku. Dengan sisa-sisa keberanian yang aku punya, aku menaiki motor dan pergi dari jembatan menujuke rumah. motor pun

Sesampainya di rumah, aku tidak menemukan siapa pun. Rumah dalam keadaan sepi dengan warna abu-abumasih mendominasi. Aku tidak tau apakah sekarang sudah malam, atau masih sore, karena jam pun berhenti. Ketakutan semakin menyelimutiku, tanpa disadari air mataku jatuh, dan menangislah aku sambilmencoba menunggu di kursi depan TV, menunggu dengan sisa harapan bahwa aku masih bisa melihatkehidupan. Kehidupan keluargaku, yang bisa ku lakukan hanya lah meneriakkan kata mamah terus menerusseakan itu mantra yang ampuh untuk mengembalikan aku ke kehidupan yang aku kenal. yang

Tertidur, tanpa tau berapa lama aku tertidur. Ketika kesadaran mulai terkumpul, keadaan masih sama, abu-abu. Tiba-tiba telpon berdering, aku takut untuk menghampiri telpon, tapi itulah benda yang berfungsisatu-satunya setelah kehidupan menjadi abu-abu. Aku kemudian memberanikan diri untuk menghampiri danmenyentuhnya, tiba-tiba munculah sesosok mamah yang lari tergopoh-gopoh dari arah kamar. Mungkinmamah tertidur dan kaget mendengar bunyi telpon, seperti biasa. Aku senang melihat sosok mamah. Tapimamah hanya melewati ku dan mengangkat telpon yang masih berdering kencang…..

Tidak berapa lama setelah mamah mengangkat telpon, mamah berteriak histeris dan menangis. Aku panic, kabar apa yang mamah terima sehingga mamah begitu histeris. Kemudian mamah mengambil HP nya di kamardan menelpon seseorang. Sial, mengapa aku tidak bisa mendengar suara mamah, aku ingin tau ada apa dansiapa yang mamah telpon. Padahal tadi aku bisa mendengar suara dering telpon. Kenapa, ada apa, siapahanya kata-kata itu yang terpikir di otakku.

Mobil papah datang, dan masuklah papah ke dalam rumah dengan muka yang panik, tidak seperti biasanya. Aku mencoba tersenyum ke arah papah, tapi papah sepertinya tidak melihat ku. Papah menghampiri mamahberusaha menenangi mamah yang sedari tadi tidak berhenti menangis. Aku bingung. Belum sempat melakukanapa-apa, mamah dan papah menuju ke mobil dan pergi. Mereka mau kemana, kenapa aku tidak diajak, bahkan pamitan pun tidak. Tanpa pikir panjang kemudian aku mengambil kunci motor, dan segera mengikutikemana mobil membawa papah dan mamah pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.