Tapi sebenarnya gw pernah berada
di keadaan huru-hara g jelas, di kampus Widyatama, dan begini ceritanya
Ketika itu sore hari di Kampus
Widyatama sedang ada pertandingan final basket antara Widyatama vs Kampus
Odong-odong. Gw mahasiswa yg rajin sedang mengikuti kuliah terakhir di hari
itu. Keadaan cukup tenang, sayup-sayup
terdengar sorak-sorai para penonton basket. Kami yg di dalam kelas hanya
mencuri dengar sambil mata memperhatikan teman yg sedang presentasi tapi ada
juga yg memperhatikan betapa licinnya kepala dosen.
Tiba-tiba sorak-sorai berubah
menjadi teriakan, dan terlihat beberapa orang berlari. Lalu terdengarlah suara
pecahan kaca pertama , membuat mahasiswa di kelas bergerak perlahan dan
bertanya-tanya. Dosen tercinta berusaha mencari tahu dengan cara melihat dari
sela-sela jendela, apa daya perut yg terlalu buncit menggagalkan usahanya.
Orang yg berlari semakin banyak, teriakan marah juga semakin jelas, pecahan
kaca terdengar lagi, dan ini jarak nya lebih dekat.
Mahasiswa mulai panik, membereskan
tas secepat mungkin sambil mencari tau ada apa gerangan yg terjadi. Mungkin
tidak ada yg memperhatikan keculi gw, dosen tercinta membereskan tas dan kabur
duluan menyelamatkan diri sendiri, tanpa berusaha membawa mahasiswa nya.
Sungguh perbuatan yg mulia pak.
Para pria segera keluar dengan
gagah berani, berbaur dengan sesuatu yg sedang terjadi di luar sana, para
wanita terdiam, panik bahkan ada yg pucat tidak bergerak. Gw sebagai seorang
wanita juga merasa panik tapi g mw terjebak di dalam kelas, saat itu yg
terlintas di pikiran
“gw harus keluar”.
Gw keluar ke lorong kelas sambil
berlari gagah berani diikuti oleh teman cewe yg lain, saat itu gw merasa
sebagai sesosok seorang pemimpin. Ternyata jalan tidak terlalu mulus, begitu
sampai di mulut lorong kelas, beberapa pria yg gw rasa bukan mahasiswa
widyatama membawa kayu berlari ke arah gw dengan penuh amarah. Kaget pasti,
secara reflek gw berbalik arah ke kelas lagi sambil berusaha memberi komando ke
temen-temen yg mengikuti
“Kembali ke kelas, di sana g
aman!!!!!!!.. kita terjebak!!!
Tidak tau berapa lama sekumpulan
cewe ini menunggu di dalam kelas, hiruk pikuk terdengar diselingi suara kaca
pecah, suara kursi di banting, dan suara kayu yg dipukul. Gw menunggu dan berharap
ada yg datang untuk menyelamatkan sekumpulan cewe ini, gw juga berharap
kerusuhan segera berakhir hingga gw bisa pulang dgn tenang. Dan pertolongan itu
datang. Tiba-tiba datang senat dan mengungsikan kami ke GSG (Gedung Serba Guna)
melalui lantai dua. Dalam perjalanan itu terlihat lah sisa-sisa keganasan. Kaca
pecah, kursi dimana-mana, dan kayu-kayu yg bertebaran. Tapi pertarungan belum
berakhir.
Dalam perjalanan ke GSG, gw
sempat berhenti dan melihat semua orang berkumpul di taman, masih terbakar
emosi saling menuding. Polisi pun melepaskan tembakan. Gw antara kagum dan
takut. Belum sempat menyaksikan drama selanjutnya, gw keburu di tarik senat dan
di masukkan ke GSG. Ternyata di GSG keadaan nya cukup suram. Lampu dimatikan,
jendela ditutup dan orang-orang pada berkumpul tanpa suara. Yg terdengar
hanyalah suara keadaan di luar. Benar-benar seperti pengungsi perang yg sedang
bersembunyi. Fenomenal!
Ketika adzan magrib berkumandang,
semua orang yg di GSG di perboleh kan keluar. Dan di suruh langsung pulang. Gw
melihat banyak polisi dan banyak wartawan daerah yg berkeliaran. Usut punya
usut, ternyata masalah perkelahian itu adalah Kampus Odong-odong g terima tim basket
nya kalah ama Kampus Widyatama, mungkin
mereka yg merupakan kampus jurusan olahraga merasa paling hebat. Cukup bikin trauma sih kejadian kaya gitu. Jadi setiap lagi kuliah dan ada orang berlari tiba-tiba suka parno aja.
Sekian cerita dari gw, salam olahraga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.