XOXO

Daisypath Anniversary tickers

Kamis, 17 Februari 2011

Film jadul yg jd favorit gw

1. Kejarlah Daku Kau Kutangkap
Ramadan dan Mona bertemu dalam sebuah pertandingan bola voli ketika Ramadan yang wartawan memotret Mona bertanding membela regu bank tempatnya bekerja. Foto Mona dimuat di koran Ramadan sebagai foto rancak berhadiah uang 10.000 rupiah. Mona ditemani Marni, rekan kerja dan teman serumahnya, berencana menuntut Ramadan karena memotret dan memuat foto Mona tanpa izin. Panji Wijaya, atasan Ramadan, memintanya untuk membujuk Mona agar menggagalkan niatnya. Bukan hanya membujuk, Ramadan berhasil merayu hingga Mona jatuh cinta padanya. Mereka akhirnya menikah.


Setelah menikah, Mona pindah ke rumah Ramadan. Di sana juga tinggal Markum, paman Ramadan yang membujang meskipun punya sederet filosofi tentang wanita. Konflik mulai timbul ketika perbedaan karakter Ramadan dan Mona perlahan-lahan muncul ke permukaan. Mona bercerita pada Marni sedangkan Ramadan meminta nasihat Markum dan Panji. Campur tangan pihak luar ini justru memperkeruh kesalahpahaman dan memicu pertengkaran hebat hingga Mona keluar rumah Ramadan dan tinggal kembali bersama Marni.


2. Tragedi Bintaro
Adalah Juned (Fery Octora) yang tinggal bersama dengan Minah (Roldiah Matulessy) neneknya dan keempat saudaranya di perkampungan padat Jakarta. Kedua orang tua Juned sudah pisah rumah akibat ketidak cocokan keduannya. Nenek Minah mengasuh lima orang cucu sekaligus sehingga nenek minah bekerja apa saja untuk menyambung hidup dari menjadi tukang pijat hingga tukang cuci pakaian meski kadang tidak bersih hasil cuciannya. Kedua orang tuanya meski belum bercerai akan tetapi sudah pisah. Mamanya Juned (Lia Chaidir) bekerja di konveksi yang sesekali datang kerumah nenek, sedangkan Bapaknya Efendy(Asrul Zulmy) bekerja di bengkel. Akibat keegoan kedua orangtuanya sehingga anak-anaknya menjadi korban.


Adegan dibuka dengan Juned bersama temannya menyusuri rel kereta api sambil membicarakan isu Koran Sinar Harapan yang akan dibredel. Seperti layaknya bocah, anak-anak Fendy biasa becanda dan berkelahi dengan sesama saudaranya. Mulyadi kakak Juned misalnya sering bersalah paham dengan Juned. Sementara itu Juned, meski sebagai anak kedua akan tetapi mempunyai tanggung jawab yang tinggi. Ia berjualan Koran. Sedikit demi sedikit Juned menabung hasil penjualan korannya dalam celengan.


Sementara itu, dari sekolah Mulyadi tidak boleh masuk kelas karena menunggak uang sekolah selama 4 bulan, melihat itu Juned menyuruh Mulyadi untuk meminta uang sama Bapaknya, akan tetapi Bapaknya tidak memberinya uang dengan alasan tidak punya uang, bahkan menyuruh Mulyadi untuk tidak datang-datang lagi. Juned yang cerdas akhirnya menemui Bapaknya di bengkel untuk meminta uang, akan tetapi dengan alasan belum gajihan akhirnya Juned ngambek dan lari meninggalkan Bapaknya. Bapaknya mengejarnya dan akhirnya memberinya uang, yang ternyata uang itu adalah untuk kakaknya Mulyadi yang belum membayar uang sekolah. Mengetahui itu nenek Minah menjadi kesal ke Juned, karena dianggapnya itu atas suruhan neneknya.


Merasa hidupnya makin susah di Jakarta, Nenek Minah mengajak cucu-cucunya untuk pindah ke desa. Nenek minah akan membawa cucu-cucunya berangkat dahulu sementara Mamanya Juned disuruh menyusul kemudian. Sementara itu di perempatan tempat Juned menjual Koran, temannya memberi tahu kalau Bapaknya sedang makan di restoran bersama seorang perempuan. Juned yang bergaya kocak, menghampiri Bapak dan langsung meminta uang, melihat itu Juned mengira kalau itu pacar Bapaknya meski dengan gaya yang kocak, akan tetapi kata-kata yang Juned lontarkan mengena di Bapaknya. Begitu sampai ke rumah nenek Minah, Juned langsung memberi tahu neneknya kalau habis ketemu Bapaknya dengan seorang cewek tanpa mengetahui kalau Mamanya berada di dalam sedang sakit. Mengetahui mamanya sakit, Juned membuka celengan dan menyuruh neneknya membawa mamanya berobat.


Malamnya Juned pergi ke kontrakkan Bapaknya untuk memberitahu kalau ia dan neneknya akan pindah kedesa sehingga tidak merepotkan Bapaknya lagi. Juned juga meminta uang ganti pada Bapaknya karena uang Juned yang ditabungan habis dipakai buat berobat mamanya, akan tetapi tidak langsung diganti. Juned berteman baik dengan Memet teman sesama penjual Koran, sehingga ia pun sering cerita tentang keadaan keluarganya.


Sekali waktu Efendy mengajak anak-anak untuk berlibur ke Dunia Fantasi dan bermain-main, akan tetapi tanpa kehadiran Juned. Begitu pulang dari Jalan-jalan Efendy membagi-bagikan hadiah pada anak-anaknya juga uang untuk nenek. Hadiah Efendy untuk Juned tidak jadi diberikan karena Juned belum pulang sehingga hadiah itu dibawa pulang kembali oleh Efendy untuk disimpan dan diberikan langsung pada Juned.


Persiapan nenek Minah untuk pulang kedesa dari hari kehari selalu dipersiapkan. Demikian juga Juned yang selalu cerita pada Memet. Menurut rencana Mama akan pulang belakangan sedangkan nenek Minah pulang duluan membawa cucunya. Anak-anak memakai hadiah yang diberikan Bapaknya untuk pulang, kecuali Juned yang hadianya belum diberikan sehingga Juned during-uringan. Mulyadi berusaha menenangkannya.


Begitu Subuh tiba, nenek Minah bersiap-siap untuk ke stasiun setelah sebelumnya berpamitan pada pak Haji pemilik kontrakan. Efendi menyusul kerumah kontrakan Nenek Minah dan hanya bertemu dengan Pak Haji karena nenek dan anak-anak sudah berangkat ke stasiun. Akhirnya dengan memacu mobilnya, Efendi menyusul ke stasiun. Sementara di Gerbong Kereta Juned masih uring-uringan karena belum dikasih hadiah sama Bapaknya. Juned menunggu-nunggu Bapaknya yang tidak datang-datang hingga akhirnya dengan setengah terpaksa Juned naik kereta.


Begitu kereta berjalan pelan, Efendi telah sampai di stasiun dan langsung mengejar dimana anak-anaknya berada untuk memberikan hadiah Juned lewat jendela. Akan tetapi kereta yang telah berjalan dan besarnya bungkusan yang diberikan tidak bisa masuk kelewat jendela, akhirnya Junedpun tidak menerima hadiah tersebut. Juned menangis karena hadiah itu tidak bisa ia terima.


Ditengah perjalanan pada km ±18.75 dari arah yang berlawanan muncul kereta lain yang sarat dengan penumpang pada rel yang sama. Akhirnya terjadilah tabrakan maut antara dua kereta yang menyebabkan timbulnya korban Jiwa. Juned yang terjepit berteriak memanggil neneknya...., sedangkan Mulyadi berusaha memanggil-manggil Bapaknya. Seluruh keluarga nenek Minah tewas dalam kecelakaan maut tersebut, hanya tersisa Juned. Tangisan dan teriakan histeris mewarnai kecelakaan maut tersebut, darah dimana-mana.


Sementara itu Efendy akhirnya mengetahui kecelakaan itu setelah ditelepon dan langsung kerumah sakit untuk melihat jasad keluarganya. Keberadaan Juned yang terjepit akhirnya dapat dikeluarkan dan di rumah sakit kedua orang tua Juned akhirnya dipersatukan olehnya. Juned menyuruh kedua orangtuanya untuk berbaikan.


Di akhir kisah, muncullah Juned yang sebenarnya direl kereta api dengan memakai penyangga kaki, karena kaki yang kiri harus diamputasi. Juned adalah salah seorang korban musibah tabrakan kereta api di Bintaro. “Sayalah Juned salah seorang korban musibah tabrakan kereta api di Bintaro, saya berterima kasih karena kisah kami sekeluarga diangkat kelayar putih lewat film ini, moga-moga ada hikmahnya bagi kita semua” demikian kata-kata Juned yang asli di akhir kisah.


3. G 30 S PKI
Pengkhianatan G 30 S/PKI adalah judul film propaganda Indonesia dari tahun 1984 yang disutradarai oleh Arifin C Noer.


Cerita film ini adalah versi resmi pemerintah Orde Baru tentang peristiwa yang terjadi pada malam 30 September dan pagi 1 Oktober 1965 di Jakarta. Pada malam dan pagi hari itu terjadi pergolakan politik di Indonesia yang kemudian berujung pada pergantian rezim dari Soekarno ke Soeharto. Pihak Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto mengatakan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) melakukan pemberontakan yang kemudian digagalkan oleh Soeharto sendiri. Inilah yang menjadi dasar film tersebut.


Sampai hari ini masih banyak orang yang mempertentangkan kebenaran hal tersebut dan topik ini masih diselimuti banyak kontroversi dan rahasia.


Pemerintahan Soeharto kemudian memerintahkan satu-satunya stasiun televisi di Indonesia saat itu, TVRI, untuk menayangkan film ini setiap tahun pada tanggal 30 September malam. Pada saat stasiun-stasiun televisi swasta bermunculan, mereka juga dikenai kewajiban yang sama. Peraturan ini kemudian dihapuskan pada tahun 1998 dan sejak saat itu film ini belum pernah lagi diputar di stasiun televisi Indonesia.


4. Naga bonar
Naga Bonar (Deddy Mizwar) adalah seorang pencopet di Medan yang sering keluar-masuk penjara Jepang, ia bersahabat dengan seorang pemuda bernama Bujang. Sepulang dari penjara, Bang Pohan (Piet Pagau) mengatakan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di Jakarta, dan di Medan yang belum sempat dimerdekakan harus memperangi Belanda yang sudah memasuki wilayah Indonesia dengan maksud untuk berkuasa lagi. Lewat narator radio, diceritakan penolong Naga Bonar ketika sakit, Dokter Zulbi yang merupakan teman Bang Pohan diperkirakan sebagai mata-mata Belanda yang ternyata itu hanya isu. Naga Bonarpun menjadi tentara garis depan dalam perlawanan terhadap Belanda. Setelah beberapa perlawanan yang sengit, Naga Bonar dititahkan dari markas untuk mundur karena perundingan dengan Belanda mau dilaksanakan.
Perpindahan pasukan dari desa ke markas menjadi saat Naga Bonar mulai tertarik dengan anak Dokter Zulbi, Kirana (Nurul Arifin). Pada perundingan Belanda dengan Indonesia, Naga Bonar yang menjadi wakil Indonesia justru menunjuk Parit Buntar sebagai tempat wilayah tentaranya (karena Naga Bonar tidak bisa membaca peta). Juru tulis pasukan, Lukman, mengatakan bahwa Parit Buntar adalah tempat yang sudah diduduki oleh Belanda. Setelah itu, Naga Bonar mulai mendekati Kirana dengan hasil yang memuaskan. Sehari setelah itu, Bujang mengambil baju jenderal Naga Bonar dan pergi ke Parit Buntar untuk melawan Belanda, naas, ia tewas. Akhirnya bersama dengan Kirana, dan pasukannya pergi ke Parit Buntar untuk memusnahkan markas Belanda dan berhasil. Film diakhiri dengan orasi Naga Bonar dan Kirana kepada pemuda indonesia.


5. Joe turun ke desa
Para mahasiswa kota datang ke desa untuk KKN dengan segala kesombongan dan sok tahunya mereka, dipimpin oleh mahasiswa gendut bernama Joe (Didi Petet). Banyak masalah yang muncul, mulai dari Budi (James Lapian) dam Imam (Leroy Oesmani) yang bukannya ber-KKN dengan baik, tapi malah bersaing dengan memperebutkan kembang desa yang cantik jelita bernama Neneng (Deasy Ratnasari). Begitu juga dengan Pinky (Meriam Belina) dan May (Sylvana Herman) yang turun ke desa seperti hendak belanja ke pertokoan elit. Kedatangan mereka juga membuat gerah para berandal desa, hingga kegiatan KKN diganggu. Untung ada Ujang (Donny Damara), hingga pertikaian dengan para berandalan berhasil diselesaikan dan mereka malah membantu membuat irigasi yang dimotori para mahasiswa KKN. Belakangan ketahuan, Ujang ternyata seorang insinyur yang kembali ke desanya dan calon suami Neneng


6. Lagu untu seruni
Film ini menceritakan tentang Aria, komponis idealis, bersikap tak mau kompromi, sedangkan istrinya, Feby (Nia Zulkarnaen) memilih berpisah dan meninggalkan anaknya, Seruni (Asteria Dania Mangi). Dalam keadaan seperti itu muncul Thiara (Yasni Aziz Wahab), yang ingin jadi penyanyi, tetapi kemudian jadi akrab dengan Aria. Feby yang sukses, menuntut Seruni bersatu dengannya, apalagi dia tahu hubungan akrab Aria-Thiara.


7. Ramadahan dan Ramona
Ramadan dan Ramona mengisahkan sepasang anak orang kaya yang mencari jatidiri. Ramona (Lydia Kandou) yang benci sikap laki - laki terhadap wanita, mencoba menyelami kehidupan rakyat kecil. Ramadan (Djamal Mirdad) anak bangsawan Malaysia sedang mencari pengalaman dengan bekerja sebagai pegawai biasa di Jakarta. Di sinilah pasangan remaja itu berkenalan dan mulai saling menaruh hati. Dengan gaya riang dan ringan film ini menyuguhkan latar belakang mereka.
Keduanya kemudian saling tahu latar belakang masing - masing. Ramona berusaha menolak, sedang Ramadan berusaha mengejar terus. Lewat tokoh Ramona, sutradara dan penulis skenario mencoba menyelipkan pandangannya mengenai beberapa masalah sosial : wanita hamil yang ditinggal pacar, pindah-pindah kerja karena perlakuan tidak adil dan sebagainya. Sebagai film hiburan, film ini tidak lepas dari akhir yang b


8. Ari Anggara
Film ini menceritakan tentang kisah nyata setelah warga Jakarta dihebohkan kasus meninggalnya seorang bocah 8 tahun bernama Arie Hanggara akibat penyiksaan orang tuanya


9. Keluarga Markum
Keluarga Markum adalah film Indonesia yang dibuat sebagai sekuel atas suksesnya film Kejarlah Daku Kau Kutangkap. Film ini disutradari oleh sutradara yang sama, yaitu Chaerul Umam, tetapi tidak melibatkan Deddy Mizwar lagi yang muncul pada film sebelumnya. film ini menceritakan tentang kehidupan Markum (Ikranegara), paman Ramadan (Deddy Mizwar) di film pertamanya dengan Marni (Ully Artha), sahabat Ramona (Lydia Kandou) setelah mereka menikah.


10. Lupus




Lupus (Ryan Hidayat) adalah pelajar SMA merah-putih yang aktif menulis sebagai wartawan sebuah majalah, senang mengunyah permen karet, cuek dan sangat jail. Ia mengganggu siapa pun, temannya, ibunya (Tatiek Wardiono, adiknya (Firda Razak), kepala sekolah, orang yang baru dikenalnya. Ia memiliki kekasih bernama Poppy (Nurul Arifin), namun karena kesibukan Lupus sebagai wartawan muda, sehingga ia tidak memiliki waktu bersama Poppy. Ditambah lagi saat Lupus mewawancarai artis baru bersama sang sahabt Gito (Gito Gilas),Evita Fanny dan foto-foto mereka beredar luas. Poppy pun makin cemburu.


Lulu, sang adik saat itu tengah bingung karena ada laki-laki paruh baya yang bernama Om Pinokio (Hengky Solaiman) suka padanya. Disekolah Lupus ada anak pemilik kantin berparas cantik yang bernama Rini (Cornelia Agatha) hingga banyak siswa yang naksir padanya. Hingga kantin itu difitnah menjual minuman keras oleh seorang siswi yang iri. Rini pun berjualan di terminal, dan tanpa sengaja berjumpa dengan Lupus.


Ternyata ini ulah kawan Lupus yang bernama Ruri yang disuruh oleh Tante Merry yang sangat ambisius untuk menguasai kantin sekolah. Akhirnya Lupus dan kawan-kawannya melaporkan hal ini pada kepala sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.